Assalamu'alaikum wr.wb
Hay sobat apa kabar?? semoga sobat dalam keadaan sehat wal'afiat amin..
pada kesempatan kali ini saya akan memposting artikel tentang "Routing Dynamic RIPv2 IPv4 pada Cisco packet tracer ". sebelum kita masuk ke langkah konfigurasi routingnya saya akan memberi sedikit informasi mengenai dynamic routing..
Dynamic routing adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnnya. Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga salingg memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table. dengan cara ini router dapat mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.
dengan kata lain routing dynamic yaitu proses pengisian data routing di table routing secara dinamis.
Ciri-ciri Dynamic Routing
- Router berbagi informasi routing secara otomatis.
- Jumlah gateway sangat banyak.
- Routing table dibuat secara dinamik.
- Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP, OSPF dan lain-lain)
- Lebih mudah dalam mengatur network yang besar.
- Akan memilih jalur yang lain yang ada bila suatu jalur rusak.
- Jalur ditentukan oleh sistem bukan admin.
- Butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down.
- Update ARP table dibagikan kesemua komputer berarti mengkonsumsi bandwith.
- RIP (Routing Information Protocol).
- IGRP (Internal Gateway Routing Protocol).
- EIGRP (Enchanced Internal Gateway Routing Protocol).
- OSPF (Open Shortest Path First).
- BGP (Border Gateway Protocol).
RIP (Routing Information Protocol) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN dan WAN. oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai interior Gateway Protocol (IGP).
Cara kerja RIP yaitu :
- Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
- Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing.
- Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
- Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
- Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu
- Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung.
Karakteristik dari RIP:
- Distance vector routing protocol.
- Hop count sebagi metric untuk memilih rute.
- Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable.
- Secara default routing update 30 detik sekali.
- RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update.
- RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update.
1. RIP versi 1
Spesifikasi asli RIP,
didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing
periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length
Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet
berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua
subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada
dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
2. RIP versi 2
Karena kekurangan RIP
asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar
terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi
subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga
kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk
sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol
bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas
fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.
3. RIPng
RIPng (RIP Next Generation /
RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan
dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya.
Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
- Dukungan dari jaringan IPv6.
- RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
- RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
- RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route.
Ok kita langsung ke langkahnya ya??
Kemudian klik pada Router-A dan lakukan konfigurasi pada Router-A seperti pada perintah berikut ini
sebelumnya masuk ke global configuration "config t", kemudian masukkan perintah dibawah ini:
- mengenable dengan perintah "router rip"
- "version 2"
- kemudian untuk setting pada konfigurasi berbasis routing RIP, maka yang dimasukkan hanya jaringan yang terhubung langsung, misal pada R1 pada simulasi jaringan yang sudah saya buat, yang dimasukkan adalah jaringan 192.168.1.0/24 , 192.168.2.0/24 dan 192.168.3.0/24 dengan perintah konfigurasinya
network 192.168.1.0
network 192.168.2.0
network 192.168.3.0
- kemudian enter dan berikan perintah "end" dengan mengetikkan kalimat "end"
- kemudian masuk ke global configuration pastikan kita berada pada priveleged mode dan enable kan dengan perintah "router rip"
- masukkan perintah "passive-interface g0/0" jika ada 2 interface maka diberiakan semua misal ada interface g0/0 dan g0/1 maka semua harus diberikan perintah passive, kemudian end dan simpan "write".
- kita memberikan routing pada kabel serialnya dengan perintah " ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0 " dan kemudian enable kan " router rip " kemudian masukkan perintah " default-information originate " tapi sebelumnya kita harus masuk ke global configuration terlebih dahulu.
- untuk menghapus ip route pada serial kita bisa gunakan perintah " no ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0 "
- masuk ke global configuration " config t "
- mengenable dengan menggunakan perintah " router rip "
- " version 2 "
- dan network yang terhubung langsung adalah
network 192.168.1.0
network 192.168.4.0
network 192.168.5.0
- kemudian masuk lagi ke global configuration
- dan enable kan dengan perintah " router rip "
- " no auto-summary "
- router rip
- passive-interface g0/0 dan passive-interface g0/1
Kemudian kita ping dari sisi Router-A dengan Ip milik dari bagian Router B, misalnya saya akan mengeping ke bagian client milik Router B dengan perintah " ping 192.168.4.2 " jika berhasil maka akan muncul simbol tanda !!! namun jika gagal maka akan muncul tanda titik ....,lakukan hal yang sama pada Router-B
Kemudian ping dari sisi client
Demikian yang dapat saya posting semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.., terimakasih
Kemudian kita ping dari sisi Router-A dengan Ip milik dari bagian Router B, misalnya saya akan mengeping ke bagian client milik Router B dengan perintah " ping 192.168.4.2 " jika berhasil maka akan muncul simbol tanda !!! namun jika gagal maka akan muncul tanda titik ....,lakukan hal yang sama pada Router-B
Kemudian ping dari sisi client
Demikian yang dapat saya posting semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.., terimakasih
Wassalamu'alaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar