Endang Lestari
Rabu, 26 Oktober 2016
Access List (ACL)
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmaanirrahim...Akhirnya kita berjumpa lagi kawan...^^
Pada bahasan sebelumnya kita membahas mengenai NAT, pada bhasan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai Access List atau biasa disingkat ACL ya ACL pasti pernah dengerkan atau bahkan ada yang udah tahu dan mempelajarinya, disini saya hanya menyampaikan apa yang saya pelajari ya... ok langsung saja kita bahas mengenai ACL nya... basa-basinya dilanjut ke postingan berikautnya ya....hehehe.
Access List merupakan pengelompokkan paket berdasarkan kategori. Access list bisa sangat membantu
Bismillahirrahmaanirrahim...Akhirnya kita berjumpa lagi kawan...^^
Pada bahasan sebelumnya kita membahas mengenai NAT, pada bhasan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai Access List atau biasa disingkat ACL ya ACL pasti pernah dengerkan atau bahkan ada yang udah tahu dan mempelajarinya, disini saya hanya menyampaikan apa yang saya pelajari ya... ok langsung saja kita bahas mengenai ACL nya... basa-basinya dilanjut ke postingan berikautnya ya....hehehe.
Access List merupakan pengelompokkan paket berdasarkan kategori. Access list bisa sangat membantu
Selasa, 25 Oktober 2016
Configuring Static NAT (Network Address Translation) pada CCNA2 11.2.1.4 (Latihan Modul)
Assalamu'alaikum wr.wb...
Hi... sahabatku apa kabar semoga semua masih dlaam keadaan sehat wal'afiat ya.. aminn
pada kesempatan kali ini admin akan memposting sebuah artikel tentang " Configuring Static NAT ".
Disini saya hanya akan memposting cara konfigurasinya saja, untuk informasi yang lebih jelas dari NAT (Network Address Translation) sahhabat bisa melihat pada postingan saya yang sebelumnya yang berjudul " NAT (Network Address Translation) ".
pada konfigurasi ini saya praktek menggunan modul pada cisco di CCNA2 pada praktek 11.2.1.4.
Ok langsung saja kita ke lanagkah konfigurasiannya ya...
Langkah pertama yaitu buatlah sebuah simulasi jaringan seperti pada gambar berikut ini. karena saya menggunkan latihan modul 11.2.1.4 jadi saya hanya melakukan konfigurasinya saja... hehehe pisss^^
Hi... sahabatku apa kabar semoga semua masih dlaam keadaan sehat wal'afiat ya.. aminn
pada kesempatan kali ini admin akan memposting sebuah artikel tentang " Configuring Static NAT ".
Disini saya hanya akan memposting cara konfigurasinya saja, untuk informasi yang lebih jelas dari NAT (Network Address Translation) sahhabat bisa melihat pada postingan saya yang sebelumnya yang berjudul " NAT (Network Address Translation) ".
pada konfigurasi ini saya praktek menggunan modul pada cisco di CCNA2 pada praktek 11.2.1.4.
Ok langsung saja kita ke lanagkah konfigurasiannya ya...
Langkah pertama yaitu buatlah sebuah simulasi jaringan seperti pada gambar berikut ini. karena saya menggunkan latihan modul 11.2.1.4 jadi saya hanya melakukan konfigurasinya saja... hehehe pisss^^
Senin, 24 Oktober 2016
NAT (Network Address Translation)
Assalamu'alaikum wr.wb
Alhamdullilah pada kesempatan kali ini saya masih bisa memposting hal-hal yang semoga bermanfaat bagi kita semua.. pada kesempatan kali ini saya akan memposting artikel tentang NAT (Network Address Translation) disini saya hanya akan memberikan sedikit penjelasannya saja konfigurasinya ada postingan berikutnya... tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit pula yang belum tahu apa itu NAT, untuk lebih jelasnya langsung saja ya??
Internet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan seluruh pengguna komputer di seluruh dunia. Untuk menghubungkan setiap komputer tersebut digunakan sebuah pengenal komputer yang disebut IP Address. Satu IP Address hanya dapat digunkan oleh satu komputer , dalam satu jaringan tidak diperbolehkan adanya Ip Address yang sama. Sedangkan jumlah IP Address yang ada tida sebanding dengan jumlah pengguna yang akan terubung dengan jaringan internet. Untuk mengatasi semua itu , disiasatilah dengan menggunakan atau diciptakannya sebuah protocol yang bernama NAT (Network Address Translation).
Pengertian NAT (Network Address Translation)
NAT adalah sebuah metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet menggunakan satu IP Public. Dengan demikian keterbatasan ketersediaan IP Address untuk pengguna komputer dapat diatasi. banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Dengan NAT, satu IP public tersebut mewakili IP Address komputer dalam jaringan tersebut. sesuai dengan namanya, Network Address Translation menerjemahkan atau mengubah IP address pada jaringan privat menjadi IP public untuk terhubung dengan jaringan internet.
NAT biasanya dipasang pada router, untuk menggabungkan dua jaringan berbeda menjadi satu kemudian menerjemahkan IP Address dari jaringan itu ke IP Public yang memiliki hak legal untuk mengakses jaringan internet.
Fungsi NAT (Network Address Translation)
Bila menggunkan NAT, alamat IPv4 memiliki sebutan yang berbeda berdasarkan apakah mereka berda di jaringan publik (internet) dan apakah lalu lintas masuk atau keluar.
NAT meliputi empat jenis alamat :
Terimakasih telah berkunjung di blog saya ..^^
Wassalamu'alaikum wr.wb
Alhamdullilah pada kesempatan kali ini saya masih bisa memposting hal-hal yang semoga bermanfaat bagi kita semua.. pada kesempatan kali ini saya akan memposting artikel tentang NAT (Network Address Translation) disini saya hanya akan memberikan sedikit penjelasannya saja konfigurasinya ada postingan berikutnya... tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit pula yang belum tahu apa itu NAT, untuk lebih jelasnya langsung saja ya??
Internet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan seluruh pengguna komputer di seluruh dunia. Untuk menghubungkan setiap komputer tersebut digunakan sebuah pengenal komputer yang disebut IP Address. Satu IP Address hanya dapat digunkan oleh satu komputer , dalam satu jaringan tidak diperbolehkan adanya Ip Address yang sama. Sedangkan jumlah IP Address yang ada tida sebanding dengan jumlah pengguna yang akan terubung dengan jaringan internet. Untuk mengatasi semua itu , disiasatilah dengan menggunakan atau diciptakannya sebuah protocol yang bernama NAT (Network Address Translation).
Pengertian NAT (Network Address Translation)
NAT adalah sebuah metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet menggunakan satu IP Public. Dengan demikian keterbatasan ketersediaan IP Address untuk pengguna komputer dapat diatasi. banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Dengan NAT, satu IP public tersebut mewakili IP Address komputer dalam jaringan tersebut. sesuai dengan namanya, Network Address Translation menerjemahkan atau mengubah IP address pada jaringan privat menjadi IP public untuk terhubung dengan jaringan internet.
NAT biasanya dipasang pada router, untuk menggabungkan dua jaringan berbeda menjadi satu kemudian menerjemahkan IP Address dari jaringan itu ke IP Public yang memiliki hak legal untuk mengakses jaringan internet.
Fungsi NAT (Network Address Translation)
- Menerjemahkan IP Address komputer menjadi IP Public yang memiliki hak akses ke jaringan internet.
- Menghemat IP legal yang dibutuhkan oleh Internet Service Provider.
- Menghindari Pengulangan pengalamatan ketika jaringan berubah.
- Mengurangi duplikat IP Address.
- Meningkatkan Fleksibilitas jaringan.
Bila menggunkan NAT, alamat IPv4 memiliki sebutan yang berbeda berdasarkan apakah mereka berda di jaringan publik (internet) dan apakah lalu lintas masuk atau keluar.
NAT meliputi empat jenis alamat :
- Inside Local Address
- Inside Global Address
- Outside Local Adress
- Outside Global Address
- Inside Address - Alamat dari perangkat yang sedang diterjemahkan oleh NAT
- Outside Address - Alamat dari perangkat tujuan
- Local Address - sebuah alamat lokal adalah alamat yang muncul di dalam bagian jaringan
- Global Address - Sebuah alamat global adalah alamat yang muncul di bagian luar dari jaringan
- NAT Statis : satu ke satu alamat pemetaan antara alamat lokal dan global. yang menggunakan tabel routing tetap, alokasi yang diberiakan ditetapkan sesuai dengan alamt asal ke alamt tujuan. Jadi komputer tidak dapat melakukan transaksi data apabila belum didaftarkan dalam tabel NAT. Penerjemahan dilakukan ketika sebuah IP Address lokal dipetakkan dalam IP Public, alamat tersebut dipetakan satu lawan satu secara static. NAT akan melakukan data request dan data sent sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam tabel NAT.
- NAT Dinamis : Banyak ke banyak alamat pemetaan antara alamat lokal dan global. NAT dinamis menggunakan logika balancing, yaitu dimana pada tabel NAT ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahan dari suatu alamat. Ada 2 jenis NAT dinamis, yaitu NAT System Pool dan NAT System Overload.
- Port Address Translation (PAT) : BAnyak ke satu alamat pemetaan antara alamat lokal dan global. Metode ini juga dikenal sebagai overloading (NAT overloading). Dengan PAT, beberapa alamat dapat dipetakkan ke satu atau beberapa alamat, karena masing-masing alamat pribadi juga dilacak oleh nomor port.
- PAT memastikan bahwa perangkat menggunakan nomor port TCP yang berbeda untuk setiap sesi dengan server di internet. Ketika respon kembali dari server, nomor port sumber, yang menjadi nomor port tujuan pada perjalanan pulang, menentukan mana perangkat router meneruskan paket. Proses PAT juga memvalidasi bahwa paket yang datang diminta, sehingga menambah tingkat keamanan untuk sesi.
Terimakasih telah berkunjung di blog saya ..^^
Wassalamu'alaikum wr.wb
Dynamic Routing RIPng pada IPv6 (Cisco Packet Tracer)
Assalamu’alaikum wr.wb
Hi.... Apa kabar kawan??
Semoga semua dlam keadaan sehat wal’afiat ya amin...
pada ksempetan kali ini admin akan memposting artikel tentang Dynamic Routing
RIPng pada IPv6. Pada postingan sebelumnya admin sudah memposting tentang
Dynamic Routing RIPv2 pada IPv4.
Ok langsung saja ya kita ke langkah-langkahnya.
Let’s Go!!!
Langkah pertama sebelum memulai konfigurasinya kita
buat simulasi jaringan seperti pada gambar berikut. Tapi sebelumnya sudah
di-sett IP address pada masing-masing Router dan Client.
Selanjutnya klik pada salah satu Router yang akan
dikonfig. Disni saya memilih Router-A atau Router yang pertama, kemudian
konfigurasikan seperti langkah berikut ini :
1. Masuk
ke previleged mode dengan perintah “ enable
“.
2. Kemudian
masuk ke global configuration dengan menggunkan perintah “ config t “.
3. Aktifkan
IPv6 unicast-routing dengan memberikan perintah “ ipv6 unicast-routing “
4. Kemudian
masukkan perintah “ ipv6 router rip CISCO
“. CISCO disini merupakan
domain dan kita bisa merubahnya sesuai keinginan atun kebutuhan.
5. Kemudian
masuk ke interface gigabitEthernet0/0 dengan menggunakan perintah “ interface gigabitEthernet0/0 “ atau “ int g0/0 “.
6. Kemudian
masukkan perintah “ ipv6 rip CISCO
enable “.
7. Karena
kita ada yang menggunan kabel serial maka kita masuk ke interface serial0/0
dengan menggunakn perintah “ interface
serial0/0 “ atau “ int s0/0/0 “.
8. Masukkan
lagi perintah “ ipv6 rip CISCO enable “.
9. Kemudian
simpan konfigurasi.
11. Kemudian
masuk lagi ek global configurasi.
12. Aktifkan
ipv6 unicast-routing.
12. Masukkan
perintah “ ipv6 router rip CISCO
enable “.
13. Masuk
ke interface gigabitEthernet 0/1 dengan pertah “ interface gigabitEthernet 0/1 “ atau “ int g0/1 “.
14. Dan
berikan perintah “ ipv6 rip CISCO enable
“.
15. Simpan
konfigurasinya.
16. Untuk
melihat protokolnya kita bisa gunkan perintah “ show ipv6 protocols “
17. Semisal
kita tidak ingin menggunakn Ripng pad ipv6 dan ingin menghapusnya. Gunakn
perintah ini untuk menghapusnya “ no
ipv6 unicast-routing “.
Konfigurasi pada Router-B, perintah yang digunakan
untuk konfigurasi tidak berbeda dengan Router-B, langkah pengkonfigurasiannya
sebagai berikut ini :
Langkah pertama masuk
ke priveleged mode dengan perintah “ enable
“.
Kemudian masuk ke
global configuration dengan menggunkan perintah “ configure terminal “ atau “ config
t “.
Aktifkan ipv6
unicast-routing dengan perintah “ ipv6
unicast-routing “.
Kemudian masukkan
perintah “ ipv6 router rip CISCO “.
Kemudian masuk ke
interface gigabitEthernet 0/0 dengan menggunkan perintah “ interface gigabitEthernet 0/0 “ atau “ int
g0/0 “.
Dan masukkan perintah “
ipv6 rip CISCO enable “.
Dan masuk ke interface
serial 0/0/0 dengan menggunakn perintah “ interface
serial 0/0/0 “ atau “ int s0/0/0 “.
Masukkan kembali
perintah “ ipv6 rip CISCO enable “.
Kemudian simpan
konfigurasinya.
Dan masuk kembali ke
global configuration.
Aktifkan “ ipv6 unicast-routing “.
Masukkan perintah
berikut “ ipv6 router rip CISCO “.
Dan masuk ke interface gigabitEthernet
0/1 dengan perintah “ interface
gigabitEthernet 0/1 “ atau “ int
g0/1 “.
Kemudian masukkan “ ipv6 rip CISCO enable “.
Dan simpan
konfigurasinya.
Dan lakukan ping dari salah satu Router, disini saya
menggunakn Router-A untuk mencba ping ke client Router-B :
1. Ping
2001:db8:acad:5::2
2. Ping
2001:db8:acad:5::1
3. Ping
2001:db8:acad:4::1
4. Ping
2001:db8:acad:4::2
Jika dipingkan berhail maka akan
muncul simbol tanda seru (!!!!!) dan ini menandakan bahwa konfigurasi sudah
berhasil. Namun jika gagal maka akan mucul tanda titik (...........).
Lakukan pula perintah ini pada
Router B ke Router A
Kemudian ping dari sisi client. Say menggunakan PC3
dari Router-B untuk mengeping ke pc Router-A :
1. Klik
pada PC.
2. Kemudian
pilih tab Dekstop dan pilih Command promt.
3. Kemudian
masukkan perintah ping Ping 2001:db8:acad:3::1.
4. Dan
Ping 2001:db8:acad:3::1
Lakukan kembali perintah ini pada
PC router b ke pc router A.
Demikian yang dapat saya posting, semoga artikel
yang saya posting bermanfaat bagi kita semua. Amin..
Terimakasih telah mengunjungi blog saya, jangan
bosen-bosen ya untuk terus mengunjungi blog saya...
Wassalamu’alaikum wr.wb
Langganan:
Postingan (Atom)